Paroki Ungaran

Dipanggil Menjadi Sahabat Seperjalanan (Promosi Panggilan)

Dihari Sabtu-Minggu, 21-22 Mei 2022 yang cerah telah diselenggarakan Misa Panggilan di Kapel Santo Yakobus Zebedeus, Pudak Payung dan Gereja Kristus Raja Ungaran pada Minggu paginya. Misa Sabtu sore dan Minggu pagi hari kali ini terasa istimewa dengan kehadiran diakon, para suster dan frater. Tak hanya itu, kehadiran umat yang disambut oleh biarawan/wati tersebut menjadikan Misa Mingguan kali ini terasa lebih meriah. Diakon, para suster dan frater diberi kesempatan untuk memperkenalkan diri pada saat homili dengan diselingi intermezzo oleh Herman Yosep selaku Ketua Pengurus Kapel Pudak Payung. Malam hari setelah misa sabtu sore, para biarawan/wati melakukan live in dibeberapa rumah umat Paroki Kristus Raja Ungaran, tujuannya agar antar umat dan biarawan/wati saling mengenal lebih mendalam.

Usai misa minggu pagi di Kapel Pudak Payung, tepatnya pukul 09.00 WIB dilakukan berbagai kegiatan yang dihadiri oleh seorang Diakon, 7 Frater Seminari Tinggi Santo Paulus Kentungan, 8 Suster Abdi Kristus (AK), 2 Suster Ordo Santo Fransiskus (OSF) dan Sie. Pewartaan dari Paroki Kristus Raja Ungaran sebagai Narasumber. Serta dimeriahkan bersama-sama dengan kurang lebih 70 orang rekan muda yang terdiri dari Misdinar, PIR, PIA, serta calon krismawan/wati sebagai peserta dalam kegiatan tersebut.

Diwaktu bersamaan kegiatan promosi panggilan juga dilaksanakan di Ungaran, dilakukan para frater dan suster di Aula Mardi Rahayu bersama peserta Krisma, PIR dan OMK yang dihadiri sekitar 160 orang. Pada kegiatan tersebut terdapat 4 Frater Seminari Tinggi St. Paulus Kentungan yaitu Fr. Vere, Fr. Bona, Fr. Gugi dan Fr Arief dan 4 Suster Kongreasi Abdi Kristus yaitu Sr. M. Anastasia, AK, Sr. M. Magda, AK, Sr. M. Benedikta, AK, Sr. M. Mathilda, AK. Kegiatan promosi panggilan yang pertama adalah sharing session tentang profil dan kegiatan di Seminari Tinggi Santo Paulus Kentungan. Hal yang menarik bagi adik-adik yang belum banyak diketahui umat bahwa ternyata para romo dan frater juga bisa tetap menjalankan hobbynya sebagai gamers. Menurut  Frater Arief  “Ini merupakan pengalaman promosi panggilan yang dilakukan selama masa pandemi Covid-19, kegiatan promosi panggilan bersama teman-teman peserta Krisma, PIR, OMK di Paroki Kristus Raja Ungaran sangat menyenangkan. Bisa menyebarkan sukacita pada adik-adik, selain itu peserta yang hadir juga banyak dan sangat antusias.” Kegiatan dilanjutkan dengan sharing dengan suster Abdi Kristus bersama  tentang sejarah kongregasi, pelayananan yang dilakukan serpeti di bidang pendidikan, bidang sosial, bidang kesehatan, dan bidang pastoral. Lalu menyanyi dan menari bersama dengan penuh suka cita.

Disela acara, Frater Handy menyampaikan sebagai orang yang terpanggil untuk hidup membiara, mengharapkan ada adik-adik yang terpanggil untuk menjadi Imam, Suster, ataupun Bruder. Panggilan memang tidak bisa dipaksakan tetapi dari hati masing-masing, harapannya dengan perkenalan program promosi panggilan ini bisa membuka wawasan umat untuk mengenal lebih jauh dengan mau aktif bertanya ke mereka (para biarawan) dan ke depannya lebih berani dalam menanggapi panggilan dan yakin serta percaya pada Tuhan, niscaya Tuhan akan selalu menyertai. Bagi Fr. Handy juga, banyak anugrah yang didapatkan semenjak memilih hidup membiara baik dari Tuhan, keluarga, serta umat. “Banyak pengalaman suka-duka. Akan tetapi, bagaimana cara mengolah pengalaman itu sebagai anugerah dari Tuhan yang Tuhan berikan,” kata Frater Handy. Menurutnya kegiatan ini menghasilkan gambaran tentang umat yang merasa terpanggil menjadi biarawan/wati. Menjadi Imam berarti menjadi gembala yang menuntun domba-dombanya. Dengan demikian motivasi panggilan ialah mendekatkan umat Allah pada Allah, karena banyak yang makin dewasa justru semakin meninggalkan imannya, dengan kehadiranya sebagai pastor semoga bisa membantu mendekatkan umat pada Allah.

Selain Fr. Handy, terdapat Fr. Dodo yang bercerita mendapat panggilan sejak kecil karena aktif di gereja dan sekolah minggu, serta berbagai kegiatan seperti misdinar dan perjumpaan dengan para pastor. Berbagai pengalaman tersebut membuatnya semakin mengenal kehidupan seorang Imam. Menurutnya,  yang istimewa dari seorang Imam adalah pemberian diri dan pengorbanan yang membuat hidup lebih berarti. “Jadi romo banyak kebahagiaanya: nambah temen, ketemu umat nambah saudara, bisa jadi sarana buat memuliakan Allah,” tambah Fr. Dodo. “Buat yang mau jadi romo, jangan takut dan jangan gelisah coba aja, buat menumbuhkan mulai dari sekarang ikut kegiatan gereja, mengenal romo dan kegiatannya,” pungkasnya.

Kemudian pengalaman panggilan yang dialami Suster Faustina dari mendengarkan suara hati, berani dulu untuk menjawab. Menurutnya panggilan Tuhan terasa ‘ga jelas’ bisa saja dari hal sepele seperti ketertarikan kita ketika melayani, senang ketika melihat jubah suster. “Jangan takut dulu dengan bayangan-bayangan yang belum tentu terjadi. Ketika masuk biara justru akan mendapatkan banyak sodara banyak kenalan, banyak pengalaman hal-hal yang sebelumnya tidak pernah kita dapatkan tapi didapakan di dalam biara. Nanti dalam perjalananya akan semakin dimurnikan,” tutup Sr. Faustina.

Menurut Nadine, salah seorang peserta dalam kegiatan tersebut mengungkapkan bahwa sangat senang dengan adanya acara yang diselenggarakan. “Acaranya seru, jadi kenal frater dan suster lebih dekat ternyata mereka tidak membosankan dan tetap asik, saya kira frater dan suster hanya berdoa saja ternyata tidak,” pungkasnya lugu.

Rina selaku ketua acara menerangkan bahwa rangkaian kegiatan PROMPANG (PROMosi PANGgilan) yang mengusung tema “Dipanggil Menjadi Sahabat Seperjalanan” bertujuan untuk: mempengaruhi, menyampaikan, memperkenalkan, mengajak, serta meningkatkan panggilan hidup bakti kepada kaum muda. Ia juga berharap kegiatan ini juga memberi pengertian serta pemahaman kepada orang tua untuk putra-putrinya bahwa panggilan untuk menjadi biarawan/biarawati itu tidak kalah menyenangkan. “Peserta aktif dan penuh semangat dalam mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir. Ada beberapa peserta yang dari luar paroki pun mengikuti kegiatan ini. Acara dan kegiatannya hidup dan tidak menjenuhkan karena banyak permainan tim yang terkandung makna didalamnya,” jelas Rina.

Harapanya semoga kegiatan ini dapat dilaksanakan kembali dengan waktu yang lebih lama dan acara yang lebih seru lagi.

Reporter dan Penulis : FAL,AYW

Editor : ADV

 

 

 

 

Scroll to Top