Paroki Ungaran

Ekumene Sebagai Pemersatu Umat Kristiani

[cmsmasters_row data_padding_bottom=”50″ data_padding_top=”0″ data_bg_parallax_ratio=”0.5″ data_bg_size=”cover” data_bg_attachment=”scroll” data_bg_repeat=”no-repeat” data_bg_position=”top center” data_color=”default” data_bot_style=”default” data_top_style=”default” data_padding_right=”3″ data_padding_left=”3″ data_width=”boxed”][cmsmasters_column data_width=”1/1″][cmsmasters_text animation_delay=”0″]

Senin, 24 Januari 2022 telah diselenggarakan ibadat ekumene yang bertempat di Gereja Kristus Raja Ungaran. Ibadat ekumene dimulai pukul 17.30 WIB, dibuka dengan nyanyian, dan dilanjutkan dengan ibadat yang dipimpin oleh Rm. Heribertus Natawardaya, Pr, Rm. Eduardus Didik Cahyono, Sj dan 14 pendeta lainnya.

Ibadat ekumene kali ini tidak hanya diikuti oleh umat Gereja Kristus Raja Ungaran, tetapi juga umat Gereja-Gereja Kristen lainnya, yaitu GBT, Alfa Omega, GBIS, GBI Pudak Payung, JKI Bethesda, GIA Sindoro, GKJ, GPDI, JKI Rumah Iman, dan serta Isa Almasih. Jumlah umat hadir sekitar 250 orang. Jumlah itu juga termasuk beberapa Prodiakon yang baru saja dilantik beberapa waktu yang lalu. “Mereka memang kita libatkan untuk turut serta di dalam ibadah ini sebagai prodiakon, karena salah satu tugas prodiakon, ya, pelayanan saat ibadat. Supaya mereka juga tau bahwa ada ibadat ekumene ini. Kebetulan prodiakonnya (yang datang) baru-baru,” ujar Rama Paroki, Rm. Heribertus Natawardaya, Pr.

Ekumene merupakan gerakan untuk menyatukan kembali sebagai gereja Yesus Kristus. “Gereja-gereja yang bersatu ini, lalu bersama-sama menjadi tanda kehadiran Tuhan yang hendak menyelamatkan segala bangsa, seperti itu tadi disebut sebagai temanya; Yesus terang bagi segala Bangsa, memanggil segala bangsa dalam kebersamaan, dalam kesatuan mengalami keselamatan.” kata Rm. Heribertus Natawardaya, Pr.

Pendeta Joshua dari Gereja Pentakosta Indonesia, yang hadir dan memimpin ibadat ekumene, juga mengatakan bahwa, “Ekumene itu adalah suatu kegiatan atau gerakan, dimana disitu terlibat gereja-gereja dari berbagai aliran, denominasi. Ya, pokoknya yang mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. (Mereka) itulah yang bisa bergabung dalam kegiatan ekumene.” Beliau juga menambahkan tentang pentingnya kegiatan ekumene ini. “Tuhan sudah berdoa kepada Bapa agar seluruh umatnya ini bersatu, sementara kita tahu di akhir zaman ini, Gereja Tuhan atau Tubuh Kristus seperti terkotak-kotak, terpisah-pisah, baik dalam organisasinya, alirannya. Sehingga meskipun begitu tidak papa. Yang penting bersatu dalam tubuh kristus. Jadi, itulah perlunya kegiatan ekumene.”

Meski masih dalam kondisi pandemi, ibadat ekumene tetap berlangsung dengan lancar dan sesuai rencana. Walaupun ada sedikit kekurangan, tetapi tidak mempengaruhi jalannya ibadat ini. Wakil ketua II Dewan Paroki, Bapak FX. Supardiman, menuturkan bahwa bukan perkara yang mudah untuk mencapai target. 

“Pertama, (hari ini) bukan hari libur, (merupakan) hari kerja, jam lima itu masih banyak orang yang bekerja, kuliah. Ini jadi kendala. Dan untungnya tadi tidak hujan,” ucap Bapak Supardiman.

Adapun harapan dari Bapak FX. Supardiman, selaku Wakil Ketua II Dewan Paroki, bahwa gereja ingin melibatkan dan mengajak anak-anak muda dalam kegiatan-kegiatan gereja, seperti ibadat ekumene, dalam persekutuan doa, dan berhubungan dengan lintas agama atau gereja. “Saya sudah ngomong-ngomong sama timnya Romo Didik yang dari kevikepan; Coba yang (anak-anak) muda nanti digiatkan.” Harapan tersebut juga datang dari Rm. Heribertus Natawardaya, Pr. Beliau berharap agar generasi muda lebih tertarik untuk bersama-sama membangun relasi, membangun kebersamaan dengan gereja lain, dan juga dengan saudara-saudara yang seiman lainnya. “(Karena) kedepan itu (Gereja) ditentukan oleh generasi muda sekarang,” sambung Rm. Heribertus Natawardaya, Pr. Tentu harapan ini juga diinginkan oleh umat-umat gereja, bahwa kegiatan ekumene ini juga dimeriahkan oleh para remaja.

Selain itu Rm. Heribertus Natawardaya, Pr, Rm. Eduardus Didik Cahyono, Sj, para pendeta dan umat gereja berharap bahwa kegiatan seperti ini harus didukung, dilestarikan dan menjadi kebiasaan gereja-gereja, termasuk Gereja Kristus Raja Ungaran. “Dengan ibadat ekumene ini, kita ingin kembali menyadarkan, kita adalah satu tubuh, kita adalah murid-murid Tuhan Yesus,” ujar Rm. Eduardus Didik Cahyono, Sj.

Mari kita bangun semangat hidup, rasa persatuan, rasa bersaudara, dan membangun keluarga orang beriman, sehingga kerajaan Tuhan dan penyelamatannya yang telah dinyatakan oleh Tuhan Yesus sebagai bintang yang menerangkan dunia dengan kehadirannya. Maka, dunia menjadi semakin damai sejahtera dan semakin selamat, serta jadilah Umat Kristiani yang gembira dan inspiratif. 

 

Penulis : IK, FA, AY, AG, ST

[/cmsmasters_text][cmsmasters_image align=”center” animation_delay=”0″]https://kristusrajaungaran.com/wp-content/themes/my-religion/framework/admin/inc/img/image.png[/cmsmasters_image][/cmsmasters_column][/cmsmasters_row]

Scroll to Top