Paroki Ungaran

Sarasehan Sinode Minggu I Dan II : Kesempatan Tukar Pengalaman yang Penuh Kekhidmatan

[cmsmasters_row data_padding_bottom=”50″ data_padding_top=”0″ data_bg_parallax_ratio=”0.5″ data_bg_size=”cover” data_bg_attachment=”scroll” data_bg_repeat=”no-repeat” data_bg_position=”top center” data_color=”default” data_bot_style=”default” data_top_style=”default” data_padding_right=”3″ data_padding_left=”3″ data_width=”boxed”][cmsmasters_column data_width=”1/1″][cmsmasters_text animation_delay=”0″]

Pada hari Minggu di tanggal 6 Maret dan 13 Maret 2022, sarasehan sinode diadakan di Gereja Kristus Raja Ungaran. Setiap minggu, sarasehan punya  tema yang berbeda, yaitu “Kutemukan Kekuatan Setiap Kali Aku Bersama dengan Tuhanku” untuk minggu pertama dan “Ekaristi Sumber Kekuatan, Pelayanan, dan Misi Hidupku” di minggu kedua. Kegiatan tersebut adalah satu dari rangkaian kegiatan Bulan Sinode. Peserta berasal dari kalangan ketua wilayah dan lingkungan yang ada di paroki Kristus Raja Ungaran

Sarasehan ini bertujuan agar peserta memperoleh kekuatan untuk membangun sikap, cara bertindak, cara memimpin dan melayani umat, dengan terus berjalan bersama umat dan Gereja dalam mengatasi persoalan hidup. Selain itu, peserta menemukan bahwa pelayanan yang dilakukan diteguhkan oleh Sabda Allah, tradisi hidup doa, devosi, ziarah rohani, dan Ekaristi yang diikuti baik secara pribadi maupun bersama-sama.

Minggu pertama, kegiatan dibuka oleh Bapak Pardiman, fasilitator yang juga selaku Wakil Ketua II Dewan Pastoral Paroki.  Beliau menjelaskan, Sinode terdiri dari dua kata, yaitu dalam bahasa  Yunani – bersama (syn – with) dan jalan (odos – path) sehingga sinode berarti berjalan/berziarah bersama.

Bapak Wasis Waskito selaku fasilitator juga menambahkan, “berjalan bersama dengan latar belakang dari sinode ke 16 serta sinode ini merupakan sinode yang istimewa, sebab melibatkan umat secara universal (dari) yang biasanya, sinode (hanya) dilakukan oleh para Uskup untuk membahas tentang hal-hal yang krusial.” Sarasehan Sinode Minggu I Dan II : Kesempatan Tukar Pengalaman yang Penuh Kekhidmatan

 Selain itu, Bapak Cipto, ketua lingkungan St. Mikael yang mewakili peserta, memaknai sinode sebagai ajakan agar kita menyadari campur tangan dan kasih Tuhan melalui doa, devosi dan ziarah.

Kemudian Bapak Pardiman lanjut menjelaskan penjelasan dan diskusi dengan berbagai topik, seperti respon tentang perayaan liturgi, masukan tentang perayaan liturgi dalam keuskupan atau gereja (peran-peran dalam gereja), pengalaman berdevosi, pendalaman kitab suci serta kekuatan dalam membangun sikap untuk terus berjalan bersama umat dan gereja dalam persoalan hidup.

Di minggu kedua, acara sarasehan kedua dimulai dengan lagu pembuka, dan dilanjutkan dengan doa pembuka yang dipimpin oleh Bapak Pascalis Abner. Pengantar tema dibacakan oleh  Bapak  FX. Supardiman, dan pendalaman materi dibawakan oleh Bapak MA. Joko Marwanto.

Sarasehan minggu kedua bertujuan untuk mendengarkan pengalaman-pengalaman umat mengenai: hidup doa, pendalaman sabda, mengikuti serta berpartisipasi dalam perayaan iman yang diselenggarakan di Gereja, wilayah maupun lingkungan; dan selanjutnya bagaimana pengalaman-pengalaman itu menginspirasi hidup sehari-hari serta peserta mampu menggerakkan umat untuk semakin terlibat aktif dalam perayaan liturgi sesuai dengan dinamika situasi dan kebutuhan di lingkungan / wilayah / paroki.

Setelah sesi pembukaan, baik sarasehan minggu pertama dan kedua, kegiatan dilanjutkan dengan saling berbagi pengalaman antar peserta. Diskusi dibagi menjadi 6 kelompok dan dipisah di tempat yang berbeda. Sesi berbagi tersebut berlangsung selama kurang lebih dua jam. 

Topik yang dibahas adalah topik sesuai tema yang diusung setiap minggunya. Setelah proses diskusi di setiap kelompok selesai, peserta kembali ke ruang utama, tempat titik awal berkumpul. Hasil tukar pengalaman kemudian dirangkum oleh notulen dan dikirimkan ke Keuskupan. 

Respon beberapa peserta merasa gembira dan dipenuhi rasa syukur karena selain menerima kesempatan mengikuti sarasehan sinode, mereka juga bisa saling bertukar pengalaman dengan peserta lain. 

“Tuhan hanya sejauh doa dan tetap mengandalkan Tuhan setiap pergumulan hidup, karena Tuhan tidak pernah meninggalkan kita anak-anak-Nya.” ujar Bapak Cipto sebagai peserta.

“Umat semakin memahami dan mendalami sinode itu sendiri,  kemudian umat juga terlibat langsung dalam setiap gerak langkah gereja paroki, lingkungan, sehingga keterlibatan umat semakin nyata.” ungkap Bapak Wasis Waskito. Selain itu beliau juga berharap, semoga ada acara seperti sinode, agar bisa saling sharing pengalaman iman, kesulitan dan menemukan solusi sebagai ketua lingkungan maupun ketua wilayah.

Penulis : GR
Editor : AA, GRA

[/cmsmasters_text][cmsmasters_image align=”center” animation_delay=”0″]https://kristusrajaungaran.com/wp-content/themes/my-religion/framework/admin/inc/img/image.png[/cmsmasters_image][/cmsmasters_column][/cmsmasters_row]

Scroll to Top